Kasus gangguan psikologi yang berhubungan
dengan kehamilan
Seorang Ny.A dating ke pelayanan kesehatan dan
mengatakan berumur 16 tahun G1
P0 A0 AH0 Hamil 5+6 minggu, ibu mengatakan
ingin menggugurkan kandungannya karna belum menikah dan pacar yang menghamilinya
tidak ingin bertanggung jawab dengan kehamilannya. Tekanan darah : 110 /
70 mmHg, Nadi : 83 x/menit, R: 21x/menit, BB : 60kg, TB: 165cm, suhu
: 36,9˚c, Hb : 12,6
, HbsAG : (-), IMS (-).
Data
subjektif :
-
Umur 16 tahun
-
Kehamilan pertama
-
Umur kehamilan 5+6 minggu
-
Ingin menggugurkan kandungannya
-
Belum menikah
Data
objektif :
-
TD : 110 / 70
mmHg
-
Nadi : 83x/menit
-
R : 21x/menit
-
BB : 60kg
-
TB : 165cm
-
Suhu : 36,9˚c
-
Hb : 12,6
-
HbsAG : (-)
-
IMS (-)
Cara
menanganinya
-
Memberikan konseling yang bersifat humanistic
-
Melakukan pendengan dengan keluarga
-
Memberi konseling kepada keluarga
-
Memberi konseling kepada si wanita dan pria
Pengaplikasian
1. Melakukan
konseling yang bersifat humanristik
Yaitu
melakukan konseling yang berpengaruh positif yaitu dengan memberitahy
bahwasannya janin yang berada di dalam rahimnya adalah pemberian tuhan yang
terindah, apabila melakukan aborsi maka akan berdampak negative pada dirinya di
kemudian hari, menganjurkan untuk tetap mempertahankan janin yang ada do dalam
rahimnya
2. Melakaukan
pendekatan dengan keluarga
Dengan
melakukan pendekatan terhadap keluarga si ibu tidak merasakan kesepian ataupun
menanggung beban yang berat sendirian karna ada keluarga yang bias dijadikan
tempat untuk mengeluh dan menjalani kehamilannya sampai dengan persalinan
3. Memberi
konseling kepada keluarga
Memberitahukan
kepada keluarga buhwasannya kehamilan putri mereka bukanlah sebuah kutukan,
kesialan, maupun aib keluarga. Kehamilan adalah hal yang wajar terjadi kepada
setiap nita yang sudah menstruasi hanya saja mungkin tindakan putrinya lebih
dari perkiraan,tapi pihak keluarga juga tidak boleh menjauhi ataubahkan menekan
putrinya untuk menggugurkan kandungannya, keluarga harus tetap berada di
samping putri mereka dan memberi dukungan yang positifagar tidak terjadi
sesuatu hal yang tidak di inginkan terjadi pada putri mereka. Karna saat inio
hanya keluarga yang menjadi tempat utama untuk mengadu dan mendapatkan dorongan
yang kuat
4. Memberi
konseling kepada siwanita dan si pria
Menjelaskan
bahwasannya perbuatan yang sudah mereka lakukan harus di pertanggungjawabkan,
dan kehamilan adalah resiko yang harus mereka ambil atas apa yang sudah mereka
lakukan. Sang wanita harus menerima bahwa dirinya sedang mengandung anak daru
hasil perbuatran mereka dan harus siap untuk menjadi seorang ibu, sang pria
juga harus bertanggung jawab karna benih yang ia tanam sudah tumbuh menjadi
seorang janin didalam Rahim sang wanita, dan ia harus bertanggung jawab dengan
cara menikahi sang wanita agar saat bayi tersebut lahir memiliki seorang ayah
yang sah dan tidak menjadi beban keluarga yang begitu besar. Dan juga agar bias
memikul beban yang sama besar antara keduanya atas apa yang mereka lakukan
bersama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar